Gerimis malam
ini membawa sejurus ingatan masa lalu,
dimana rasa yang kita sebut cinta itu
masih menyatu pada langkah kita berdua...
apa kamu ingat?
Apa kamu
ingat genggaman tangan pertama kita?
Sandaran pertama kepalaku dipundakmu?
Tautan
pertama bibir kita?
Lingkaran pertama tanganku ditubuhmu?
Atau tetes peluh
pertama saat kita menyatukan raga atas nama cinta?
Masih tersisa kah ruang
memorimu untuk kenangan kita?
Ntah atas dasar apa semesta menyatukan kita dulu,
kurasa hanya untuk melukiskan sebuah kenangan pada perjalanan hidupku atau
mungkin hanya sebagai kisah bahagiamu yang lalu kamu lupakan.....
kita sama.
aku mencintaimu dan kamu mencintaiku.
Hanya saja sedikit perbedaan, yaitu kamu
mencintaiku sebatas masa itu dan aku mencintaimu sebatas Tuhan mengizinkan aku untuk berhenti nanti.
Ntah berapa ratus hari yang berlalu semenjak kamu putuskan berhenti
mempercayakan cintamu untukku,
tapi mengapa pada setiap langkahmu yang semakin
jauh selalu saja kamu tinggalkan cinta dan kenangan itu dihatiku sampai nyaris
tak tersisa lagi ruang untuk orang yang mencintaiku saat ini....
masih layakkah
aku mengharapkanmu?
Rasanya tidak... hati yang telah berlabuh dan menetap lalu
sengaja kamu hempaskan sepertinya sudah tak lagi pantas mengharapkan..
sesekali
ingatlah tentang kita,
tentang janji yang tak kamu tepati,
tentang rasamu yang
kini mati,
tentang cinta yang pernah menjadikanku satu-satunya,
tentang musim
demi musim yang pernah kita jalani bersama,
tentang bahagia yang pernah singgah
lalu musnah.....
namun dari setiap hal yang menyakiti sanubari, kamu tau satu
hal? Tuhan selalu memiliki cara agar aku ingat cara menghargai anugrah dariNya
yang sempat menjadi milikku.
kamu... kamu selalu dalam ingatan dan doaku. Mi.......







