minggu 3 februari 2013 - 01:38am
kala titik embun dipagi buta kali ini mulai merekat pada tepian jendela kamarku,
kala udara dingin yang menusuk terasa tak begitu mampu menyentuh kelopak mataku untuk membuatnya tertutup,
dan kala....
kenangan... lagi-lagi kamu, memori yang menjadikanmu peran utama namun selalu mampu membuatku enggan untuk terlelap, membuatku jengah untuk meratap, dan juga.... membuatku letih untuk mengingat.
siapa aku bagimu?
hening....
siapa aku bagi kenangan kita?
aku segalanya bagimu.. bagi sosokmu dalam cerita kita kala itu.
pernahkah terbayang olehmu..
ketika (kita) dua insan yang pernah saling melempar pandangan penuh rasa dipertemuan pertama,
yang pernah saling mengucap 'jadi pacar aku ya?' dan 'iya kita pacaran sekarang',
yang pernah saling menautkan bibir satu sama lain,
yang pernah saling menyatukan raga pada peluk penuh cinta,
yang pernah saling merindu,
yang pernah saling memperjuangkan,
yang pernah saling mengucap janji untuk 'selamanya',
yang pernah saling menyebut nama pada doa,
semua berlangsung cukup, cukup lama untuk sebuah hubungan yang kita sebut cinta...
hari ini? hari ini kita tak lebih dari dua manusia asing yang seakan tak pernah saling menyentuh hati satu sama lain,
seakan tak pernah saling mencintai.....
kamu menjadikan kita sebagai dua insan yang membangun tembok besar diantaranya,
mengubur habis kenangan tanpa ada harapan untuk membawanya lagi kepermukaan....
dan aku? ya, aku pernah berjuang sendiri untuk menghancurkan kembali tembok itu...gagal.
aku tak pernah berhasil untuk membuatmu menoleh kebelakang,
menoleh pada satu arah...kenangan kita.
malam yang berganti ntah berapa ratus kali semenjak kamu berlalu, perlahan menyudutkan ku untuk segera mengenal keikhlasan..
semesta menghidupkan kerelaan dalam jiwaku...
mengembangkan senyumku ketika kalimat cintamu tertuju pada seseorang selain aku,
merentangkan rasa haru pada air mataku ketika kamu temukan bahagia selain aku.
kenangan hanya sebuah kenangan maka kubiarkan ia tetap hidup dimasanya,
masa ketika kita masih menjadi 'prince and princess' (yah, itu katamu)
bukan hari ini ketika 'kita' hanyalah aku dan kamu.. tanpa makna.
with love,
Aliya Amanda
kala titik embun dipagi buta kali ini mulai merekat pada tepian jendela kamarku,
kala udara dingin yang menusuk terasa tak begitu mampu menyentuh kelopak mataku untuk membuatnya tertutup,
dan kala....
kenangan... lagi-lagi kamu, memori yang menjadikanmu peran utama namun selalu mampu membuatku enggan untuk terlelap, membuatku jengah untuk meratap, dan juga.... membuatku letih untuk mengingat.
siapa aku bagimu?
hening....
siapa aku bagi kenangan kita?
aku segalanya bagimu.. bagi sosokmu dalam cerita kita kala itu.
pernahkah terbayang olehmu..
ketika (kita) dua insan yang pernah saling melempar pandangan penuh rasa dipertemuan pertama,
yang pernah saling mengucap 'jadi pacar aku ya?' dan 'iya kita pacaran sekarang',
yang pernah saling menautkan bibir satu sama lain,
yang pernah saling menyatukan raga pada peluk penuh cinta,
yang pernah saling merindu,
yang pernah saling memperjuangkan,
yang pernah saling mengucap janji untuk 'selamanya',
yang pernah saling menyebut nama pada doa,
semua berlangsung cukup, cukup lama untuk sebuah hubungan yang kita sebut cinta...
hari ini? hari ini kita tak lebih dari dua manusia asing yang seakan tak pernah saling menyentuh hati satu sama lain,
seakan tak pernah saling mencintai.....
kamu menjadikan kita sebagai dua insan yang membangun tembok besar diantaranya,
mengubur habis kenangan tanpa ada harapan untuk membawanya lagi kepermukaan....
dan aku? ya, aku pernah berjuang sendiri untuk menghancurkan kembali tembok itu...gagal.
aku tak pernah berhasil untuk membuatmu menoleh kebelakang,
menoleh pada satu arah...kenangan kita.
malam yang berganti ntah berapa ratus kali semenjak kamu berlalu, perlahan menyudutkan ku untuk segera mengenal keikhlasan..
semesta menghidupkan kerelaan dalam jiwaku...
mengembangkan senyumku ketika kalimat cintamu tertuju pada seseorang selain aku,
merentangkan rasa haru pada air mataku ketika kamu temukan bahagia selain aku.
kenangan hanya sebuah kenangan maka kubiarkan ia tetap hidup dimasanya,
masa ketika kita masih menjadi 'prince and princess' (yah, itu katamu)
bukan hari ini ketika 'kita' hanyalah aku dan kamu.. tanpa makna.
with love,
Aliya Amanda
No comments:
Post a Comment