mengikis habis setiap janji dan kenangan yang pernah ada...
aku habis kata untuk menahan langkahmu yang semakin menjauh, aku habis daya untuk melukiskan kembali dimatamu segala yang telah kita lewati.
rasamu mati, yang tersisa hanyalah embun-embun kata maafmu yang tak pernah bisa mencerahkan kembali mendung dihatiku....
setelah sekian lama aku menahan langkahmu, akhirnya semesta meridhoi hasrat perpisahan yang kamu pendam,
dan aku letih untuk berjuang sendirian...
pergilah sayang......
akan kuhempaskan air mataku dalam sejuknya keikhlasan, akan kuredam harapku dalam paitnya perpisahan, akan coba kuleburkan rasaku dalam setiap pergantian waktu...
dan semenjak kamu menjadi sebuah masa lalu, semangatku mati separuh...
perpisahan itu meninggalkan tapak abadi yang tak juga pudar oleh ratusan hari yang telah terlewat tanpamu.
nurani masih lancar mengeja namamu,
ingatan masih selalu memutar kenangan yang terlewat
dan harapan yang sekarang hanya menjadi kata tanpa makna....
ingatlah aku sesekali, kenanglah kita sesekali...
aku takkan lagi berjalan mundur untuk mencoba kembali menggapaimu, biarlah kisah itu berlalu seperti inginmu.
aku hanya akan menatap bahagiamu dari kejauhan dan menitipkan banyak harapan untuk seseorang yang kamu cintai kelak, semoga caranya mencintaimu takkan pernah membuatmu melupakan tentang keberadaanku pada masa lalumu.
Tuhan, waktu mungkin takkan pernah mengembalikannya padaku....
namun biarlah waktu yang menuntunnya menemukan kebahagiaan walau tanpa aku.
jaga dia Tuhan, dia satu keagunganmu yang membuatku bersyukur sempat memilikinya.
teruntuk masa lalu ku.....

