2/19/2013

teruntuk kamu, seseorang dimasa laluku....

semesta tak memberiku pilihan ketika kejenuhan menghampirimu,
mengikis habis setiap janji dan kenangan yang pernah ada...
aku habis kata untuk menahan langkahmu yang semakin menjauh, aku habis daya untuk melukiskan kembali dimatamu segala yang telah kita lewati.
rasamu mati, yang tersisa hanyalah embun-embun kata maafmu yang tak pernah bisa mencerahkan kembali mendung dihatiku....
setelah sekian lama aku menahan langkahmu, akhirnya semesta meridhoi hasrat perpisahan yang kamu pendam, 
dan aku letih untuk berjuang sendirian...

pergilah sayang......
akan kuhempaskan air mataku dalam sejuknya keikhlasan, akan kuredam harapku dalam paitnya perpisahan, akan coba kuleburkan rasaku dalam setiap pergantian waktu...

dan semenjak kamu menjadi sebuah masa lalu, semangatku mati separuh...
perpisahan itu meninggalkan tapak abadi yang tak juga pudar oleh ratusan hari yang telah terlewat tanpamu.
nurani masih lancar mengeja namamu, 
ingatan masih selalu memutar kenangan yang terlewat 
dan harapan yang sekarang hanya menjadi kata tanpa makna....

ingatlah aku sesekali, kenanglah kita sesekali...
aku takkan lagi berjalan mundur untuk mencoba kembali menggapaimu, biarlah kisah itu berlalu seperti inginmu.
aku hanya akan menatap bahagiamu dari kejauhan dan menitipkan banyak harapan untuk seseorang yang kamu cintai kelak, semoga caranya mencintaimu takkan pernah membuatmu melupakan tentang keberadaanku pada masa lalumu.

Tuhan, waktu mungkin  takkan pernah mengembalikannya padaku....
namun biarlah waktu yang menuntunnya menemukan kebahagiaan walau tanpa aku.
jaga dia Tuhan, dia satu keagunganmu yang membuatku bersyukur sempat memilikinya.


teruntuk masa lalu ku.....

2/10/2013

hafizonpetruchi :))

pernah...
bahkan seringkali yang datang bergantian mencoba singgah..
namun aku berhenti dikamu, disosokmu yang mereka katakan 'sederhana'
ya, pada kesederhanaanmu lah aku jatuh cinta.

lalu bagaimana caramu jatuh cinta padaku?

apakah sesederhana caraku mencintaimu?
sekokoh apa hatimu untuk berhenti padaku? apakah sekokoh rasaku? rasa kita?

ssstt, tutup mulutmu sayang.. jangan jawab apapun.

jelaskan segalanya dengan tatapan itu, sungguhh aku menyukainya.. 
menyukai mata sendumu, disana aku menenggelamkan ketentraman, tau?
aku juga yang bersorak dalam hati ketika aku menyebabkan seulas senyum dibibirmu

ketika kamu melafaskan janji itu, seperti apa degub jantungmu?

apakah sama kencangnya dengan degub jantungku?
atau seperti apa arus kedamaian didarahmu ketika dua lenganmu erat mendekap tubuhku?
apakah sedamai aliran darahku?

aku menjadikan mu titik,

aku menjadikanmu ujung dari perjalananku..
semudah itu, ya semudah itu aku menegaskan kata 'selamanya'


withlove~


2/09/2013

mine (:

Aku mencintainya Tuhan...
mencintai kurang dan lebihnya,
mencintai sehat dan sakitnya,
mencintai lemah dan kuatnya,
mencintai hidup dan matinya...

ini tentang bagaimana cinta datang tanpa diduga, tentang dua hati yang tak pernah mengira akan dihadapkan pada rasa yang disebut cinta,
aku bukan seorang penyanjungnya, aku adalah kisahnya...
kisahnya yang ia harap akan jadi selamanya baginya.
begitupun dia bagiku, bagi tiap sekat dihatiku yang semakin mampu menegaskan bahwa aku benar mencintainya Tuhan...

mana yang lebih indah?
dua hati yang saling memperjuangkan,
atau perpisahan yang berkedok 'demi kebaikan' ?
maka kami putuskan memperjuangkan...

memaafkan setiap kesalahan bersama,
membuka pintu yang pernah sama sama tertutup..
lalu menjaganya.
menjaga cerita kami yang kami katakan akan 'selamanya'


2/02/2013

siapa aku? hening

minggu 3 februari 2013 - 01:38am

kala titik embun dipagi buta kali ini mulai merekat pada tepian jendela kamarku,
kala udara dingin yang menusuk terasa tak begitu mampu menyentuh kelopak mataku untuk membuatnya tertutup,
dan kala....
kenangan... lagi-lagi kamu, memori yang menjadikanmu peran utama namun selalu mampu membuatku enggan untuk terlelap,  membuatku jengah untuk meratap, dan juga.... membuatku letih untuk mengingat.

siapa aku bagimu?
hening....

siapa aku bagi kenangan kita?
aku segalanya bagimu.. bagi sosokmu dalam cerita kita kala itu.

pernahkah terbayang olehmu..
 ketika (kita) dua insan yang pernah saling melempar pandangan penuh rasa dipertemuan pertama,
yang pernah saling mengucap 'jadi pacar aku ya?' dan 'iya kita pacaran sekarang',
yang pernah saling menautkan bibir satu sama lain,
yang pernah saling menyatukan raga pada peluk penuh cinta,
yang pernah saling merindu,
yang pernah saling memperjuangkan,
yang pernah saling mengucap janji untuk 'selamanya',
yang pernah saling menyebut nama pada doa,
semua berlangsung cukup, cukup lama untuk sebuah hubungan yang kita sebut cinta...

hari ini? hari ini kita tak lebih dari dua manusia asing yang seakan tak pernah saling menyentuh hati satu sama lain,
seakan tak pernah saling mencintai.....
kamu menjadikan kita sebagai  dua insan yang membangun tembok besar diantaranya, 
mengubur habis kenangan tanpa ada harapan untuk membawanya lagi kepermukaan....
dan aku? ya, aku pernah berjuang sendiri untuk menghancurkan kembali tembok itu...gagal.
aku tak pernah berhasil untuk membuatmu menoleh kebelakang, 
menoleh pada satu arah...kenangan kita.

malam yang berganti ntah berapa ratus kali semenjak kamu berlalu, perlahan menyudutkan ku untuk segera mengenal keikhlasan..
semesta menghidupkan kerelaan dalam jiwaku...
mengembangkan senyumku ketika kalimat cintamu tertuju pada seseorang selain aku,
merentangkan rasa haru pada air mataku ketika kamu temukan bahagia selain aku.

kenangan hanya sebuah kenangan maka kubiarkan ia tetap hidup dimasanya,
masa ketika kita masih menjadi 'prince and princess' (yah, itu katamu)
bukan hari ini ketika 'kita' hanyalah aku dan kamu.. tanpa makna.


with love,
Aliya Amanda

2/01/2013

SURAT CINTA UNTUK PAPA

hay papa..

19 tahun kita saling mengenal, saling mencintai, saling memiliki, saling mengasihi, dan saling perduli..
teringat ketika peluk ciumku meredakan letihmu sepulang mencari nafkah,
teringat ketika angka-angka tinggi di rapot sekolahku mampu memberikan senyum disepanjang harimu..
teringat ketika kata 'maaf' dariku menghapus segala emosimu..
papa... you are my everything

papa, ingat saat mendung menjelang dikehidupan keluarga kita?
ya, 10 tahun yang lalu.. 
ketika MAMA menghadap yang kuasa.. 
aku bisa lihat air mata yang mengambang dibola matamu mengisyaratkan kata
'ya Tuhan.. aku tlah kehilangan cinta sejatiku, ibu dari ketiga anakku, bagaimana caraku mendidik buah hati kita tanpamu ismalia?'
kau memelukku dipangkuanmu, sambil menatap lurus pada kedua kakakku yang juga buah hatimu,
mendung itu terlalu pagi dihidupku, dihidup kita pa...
umurku yang baru saja menginjak 8 tahun yang bahkan belum terlalu paham apa itu 'piatu'....

waktu berlalu setelah kepergian mama,
kita mulai terbiasa pada keadaan..
kau yang memasak sebelum berangkat dan sepulang mencari nafkah, 
mengantar dan menjemput gadis kecilmu ini kesekolah,
juga merindukan istrimu tercinta dalam doa, 
dan berharap anak anakmu dapat menggapai cita-citanya..

saat ini kantung matamu mulai terlihat, 
keriput dipipimu mulai timbul, 
tubuh kuatmu tak segagah dulu, 
tutur katamu tak sesabar saat itu, 
dan Tuhan telah anugrahimu cucu dari kakak tertua ku, 

kau telah mampu memberi celah pada wanita lain yang sekiranya mampu memegang posisi mama, walau bukan menggantikan.. namun kau berkata 
'ini ibu baru untuk anak kita, namun abadilah cinta kita selamanya sampai aku menyusulmu kelak'

terimakasih papa, terimakasih untuk semua cinta yang tak ada habisnya.....
Tertanda,
putrimu.......   


maaf bacanya kebalik kaya bahasa arab (dikarnakan kabel data ilang) tapi sumpah ini so sweet :))